Puisi "Sebuah akhir"



Awalnya ia terlihat lugu
Awalnya ia begitu mengangumkan
karena ini pertemuan pertama
dan karena kita memiliki tujuan yang sama tapi beda

ketika waktu berselang
ketika waktu telah berjalan
dan ketika kita telah bersama melewati waktu

egois, hal yang tak kusakai telah muncul
tanpa kusadari kehadirannya
 dari diri kita masing-masing

aku masih mencoba untuk bertahan
tapi tekanan mulai menghampiri
mulai dari diri kalian dari tekanan yang terus mempermainkanku
dengan memberikan senyum sedetik tapi jua memberikan sedih setahun

Aku sadar kalian baik tapi aku dan kamu tak pantas bersama
karena kita memiliki tujuan yang sama tapi beda
aku sadar aku lemah, tapi aku sadar pula aku begitu kuat
tapi inilah aku mudah berbicara sulit bertindak
otakku mulai pusing hatiku mulai menangis
tapi aku sadar kita senasip tapi aku tak tahu siapa yang lebih berat memperoleh tekanan ini

Masih panjang dan sangat panjang
jika aku menyerah aku akan malu
dan aku hanya bisa menyerah tanpa malu, jika tuhan memanggilku
jika aku tersisihkan dan jika kamu tersisihkan orang yang disamping kita akan menangis air mata
dan kita akan menangis darah, walau entah apa yang akan terjadi

Inilah begitu sulit
walaupun bukan kita yang ingin hal ini terjadi
dengan waktu kutuliskan hal yang tersembunyi di benakku
dengan keheningan kuteteskan air mata tekanan ini

Entah apa akhir dari hal ini
tapi aku ingin sekali mengakhirinya tanpa rasa malu.

0 Comments:

Post a Comment